Yang kurasa kini hanyalah segudang penyesalan
Untaian kata yang tak bisa kuucapkan
Seakan menjadi duri yang sangat menyakitkan
Indahnya tatapanmu seakan menjadi pisau tajam yang siap menerkam diriku
Pesonamu bagaikan semilir angin yang begitu menyegarkan
Rerimbunan pohon yang berbisik
Angin yang berhembus berlalu lalang
Seakan mengerti apa yang sedang kurasakan
Entah apa yang sedang terjadi padaku
Tak mudah untukku melupakan dirimu
Yang selalu datang ke dalam mimpiku
Oh… Mentariku
Walau dirimu tak peduli lagi padaku
Aku akan tetap menyayangimu
Tetap sendiri dan menunggu
Intan berlapis emas pun takkan mampu menutupi rasa cintaku padamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar