Jumat, 22 Juli 2011

Not With Me

I’m walking up from my summers dreams again
try to thinking if you’re alright
then I’m shattered by the shadows of your eyes
knowing you’re still here by my side


I can see you if you’re not with me
I can say to my self if you’re OKAY
I can feel you if you’re not with me
I can reach you my self, yuo show me the way
 
life was never be so easy as it seems
’till you come and bring your love inside
no matter space and distance make it look so far
still I know you’re still here by my side

yea..you’ve made me so alive ,you give the best for me..love and fantasy
yeah..and i never feel so lonely, coz you’re always here with me..yeah..always here with me

I’m walking up from my summers dreams again
try to thinking if you’re alright
then I’m shattered by the shadows of your eyes
knowing you’re still here by my side



Cinta Dan Benci

bagaimana cara membuatmu bahagia
nyaris ku menyerah jalani semua
tlah berbagai kata ku ungkap percuma
agar kau percaya cintaku berharga
tak kuat ku menahanmu, mempertahankan cintaku
namun kau begitu saja, tak pernah merindu
reff:
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa
apa kau mengerti ku sedih sendiri
tanpa ada kamu ku merasa sepi
tlah lama ku menantimu, diam sendiri menunggu
setengah hati mencinta, ku sakit karenamu
repeat reff
woo ooo ku sakit karenamu
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci
sungguh aku tak bisa membenci dirimu
sesungguhnya aku tak mampu
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci ooo
cinta dan benci ooo yang ku rasa

Kamis, 07 Juli 2011

Lebih Dari Indah

bergetar hati ini saat mengingat dirimu
mungkin saja diri ini tak terlihat olehmu
aku pahami itu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
reff:
bagaimana caranya agar kamu tahu bahwa
kau lebih dari indah di dalam hati ini
lewat lagu ini ku ingin kamu mengerti
aku sayang kamu, ku ingin bersamamu
meski ku tak pernah tahu kapan kau kan mengerti
ku coba tuk berharap

Rabu, 15 Juni 2011

MELUPAKANMU

Gundah hati ini kurasakan
Melihat dirimu bahagia bersama dirinya
Sakitnya hatiku saat ini
Menelan kepahitan yang telah kau berikan
                Janji manismu yang akan setia menemaniku
                Hanyalah tumpukan kata yang telah menjadi abu
                Untaian kata terindah yang pernah kau ucap dulu
Kini berubah menjadi luka mendalam di relung jiwaku
Aku menangis merasakan kesedihan yang begitu dalam
Melihat kepergianmu dengan sejuta kenangan
Kenangan terindah yang takkan bisa kulupakan
                Kini diriku menjadi lemeh dan rentan
                Merasakan kepergian cintamu yang begitu cepat
                Dari dirimulah ku menemukan apa arti hidup ini
Namun,
Disaatku menyadari betapa manisnya hidup ini denganmu
Disaatku menyadari ku butuh dirimu
Kau malah pergi meninggalkanku
                Akan tetapi,
                Bila kepergianmu akan menghantarkanmu pada kebahagiaan
                Akan membawa cintamu pada kedamaian
                Aku akan rela melepasmu
                Membiarkanmu pergi jauh dari diriku
Kini yang tertinggal di hatiku
Hanyalah segudang kenangan manis yang yang takkan bisa terulang
Hanyalah setumpuk rindu yang takkan pernah tersampaikan
                Oh….Tuhan
                Bantulah diriku melupakannya
                Melenyapkan dirinya dari pikiranku
                Buanglah bayangannya yang selalu hadir dalam mimpiku
Meskipun itu sulit
Tapi aku akan tetap berusaha dan terus berusaha
Sampai aku bisa
Melupakanmu dari dalam hidupkus

Selasa, 14 Juni 2011

HANYA UNTUKMU



Waktuku yang terbuang hanya untuk menemanimu
Hari-hari indah yang kupersembahkan untukmu
Bintang yang kugapai hanya untukmu
Seakan hanyalah setumpuk sampah yang tak berguna bagimu

Rintik-rintik hujan yang setia menemaniku
Seakan mengerti betapa hancurnya hatiku
Fakta bahwa dirimu lebih lemilih dirinya
Adalah kenyataan pahit yang harus kuterima

Kenapa kau tega melakukan semua ini padaku???
Apakah ini hadiah terindah yang pernah kau ucap waktu itu???
Meski dirimu tak peduli lagi padaku
Hatiku akan selalu kuberikan hanya untukmu…

UNTUKMU SELAMANYA


Duri yang tertancap di hatiku ini seakan enggan tuk terlepas
Ibarat sekuntum bunga yang ingin selalu bersama tangkainya
Masa laluku yang suram seakan datang kembali tuk mengganggu hari-hariku
Awan putih yang selalu melindungiku
Seakan menjadi bara api yang ingin membakarku

Air yang mengalir deras menuju ke hilir, seakan merasakan sakitnya hatiku
Raja siang yang bersembunyi dalam kegelapan, seakan mengerti perihnya hatiku
Dunia kini seakan ikut menangis bersamaku
Imajinasiku yang terbang begitu tinggi bersamamu
Akankah bisa bertahan seiring berjalannya waktu???
Namun, semua itu hanyalah mimpi yang lenyap saat ku terbangun dari tidurku
Tak mungkin bagiku untuk bisa memilikimu
Oh… Bintangku, janganlah kau melupakanku
Aku akan tetap menunggu dan mununggu sampai kau mau
Lelah dan letih takkan menjadi halangan untukku
Dan ku tahu bahwa kau takkan mau bersamaku
Obatilah kekecewaanku ini dengan senyum ikhlas dari wajahmu 

Senin, 13 Juni 2011

Ku Akan Tetap Mununggu Mu

Yang kurasa kini hanyalah segudang penyesalan
Untaian kata yang tak bisa kuucapkan
Seakan menjadi duri yang sangat menyakitkan
Indahnya tatapanmu seakan menjadi pisau tajam yang siap menerkam diriku

Pesonamu bagaikan semilir angin yang begitu menyegarkan
Rerimbunan pohon yang berbisik
Angin yang berhembus berlalu lalang
Seakan mengerti apa yang sedang kurasakan
Entah apa yang sedang terjadi padaku
Tak mudah untukku melupakan dirimu
Yang selalu datang ke dalam mimpiku
Oh… Mentariku
Walau dirimu tak peduli lagi padaku
Aku akan tetap menyayangimu
Tetap sendiri dan menunggu
Intan berlapis emas pun takkan mampu menutupi rasa cintaku padamu

Sabtu, 14 Mei 2011

Hujan Kemarin

seolah dunia bagai di musim semi
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
kau datang padaku membawa luka lama
ku tak ingin salah semua seperti dulu
reff:
tak ingin lagi rasanya ku bercinta
setelah ku rasa perih
kegagalan ini membuatku tak berdaya
tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
setelah kau tinggal pergi
biarkan ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi
repeat reff
biar ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi
hujan kemarin

Rabu, 20 April 2011

Aku yang lemah tanpamu
Aku yang rentan karena
Cinta yang t'lah hilang
Darimu yang mampu menyanjungku

Selama mata terbuka
Sampai jantung tak berdetak
Selama itu pun aku mampu
Untuk mengenangmu

Darimu kutemukan hidupku
Bagiku kaulah cinta sejati


Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
Kan kujadikan kau
Kenangan yang terindah dalam hidupku
Namun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupku
Yang t'lah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindah

Darimu kutemukan hidupku
Bagiku kaulah cinta sejati

Sabtu, 26 Maret 2011

Takut

ku tahu kamu bosan, ku tahu kamu jenuh
ku tahu kamu tak tahan lagi
ini semua salahku, ini semua sebabku
ku tahu kamu tak tahan lagi

(jangan sedih, jangan sedih
aku pasti setia)

reff:
aku takut kamu pergi
kamu hilang, kamu sakit
aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya

(jangan takut, jangan sedih
aku pasti setia)

repeat reff

aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya

aku takut (jangan takut) kamu pergi (takkan pergi)
kamu hilang (wooo), kamu sakit
aku ingin (aku juga) kau di sini (bersamamu)
di sampingku (di sampingmu) selamanya

Sabtu, 05 Maret 2011

Percaya Padaku

Aku tak tahu apa yang kurasakan
Dalam hatiku saat pertama kali
Lihat dirimu melihatmu
Seluruh tubuhku terpaku dan membisu
Detak jantungku berdetak tak menentu
Sepertinya aku tak ingin berlalu

Berikan cintamu juga sayangmu
Percaya padaku ku ‘kan menjagamu
Hingga akhir waktu menjemputku

Ku berikan cintaku juga sayangku
Percaya padaku ku ‘kan menjagamu
Hingga akhir waktu menjemputku
Saat ku tahu kau akan pergi jauh

Izinkan aku ‘tuk selalu menatimu
Untuk katakan ku ingin dirimu
Agar kau tahu betapa ku terlalu
Mencintaimu aku akan menunggu
Hingga dirimu kembali untukku

Tolonglah aku bagaimana diriku
Ungkapkan itu rasa yang membelenggu
Dalam hatiku ku cinta padamu

Kamis, 17 Februari 2011

ADAB MAKAN dan MINUM

A.   ADAB MAKAN DAN MINUM
1.   Pengertian Adab Makan dan Minum
Adab makan dan minum adalah sopan santun atau tata karma makan dan minum. Adab makan dan minum di sini yang dimaksud adalah tata cara (kaifiyah) bagaimana seseorang melakukan makan dan minum sesuai dengan ketentuan syariat islam, yaitu sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw.
2.   Ketentuan Makan dan Minum
a.    Makanan dan minuman yang kita nikmati itu benar-benar halal dan baik.
Makanan dan minuman yang kita nikmati harus benar-benar halal dan baik. Sesuai firman Allah SWT. Pada QS. Al-Baqarah ayat 172 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah SWT jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah: 172).
b.    Makan dan minum tetapi tidak boleh berlebihan
Hendaknya saat makan dan minum kita tidak boleh berlebihan. Selain karena itu bukan sifat yang terpuji, Allah SWT tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan, sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al-A’raf ayat 31 yang artinya, “makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)

B.   TATA KRAMA SAAT MAKAN DAN MINUM
1.    Sebelum makan hendaknya kita mencuci tangan sampai bersih terlebih dahulu.
2.    Mulailah makan dan minum dengan membaca basmallah dan dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum makan.
Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan dari Ummu Mukminin Aisyah Radhiallahu anhaa, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda,
إذا أكل أحدكم طعما فليقل بسم الله
“Jika kalian hendak makan, maka ucapkanlah Bismillah.” (Shahih, HR Abu Daud nο 3767, Tirmidzi nο 1858).

Dan jika lupa membaca Bismillah di awal makan, maka ucapkanlah doa:
بسم اللهِ أوَّلَهُ وَآخِرَهُ      
Lafadz doa ini terdapat dalam sebuah hadits dari Aiysah Radhiallahu anhaa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أكَلَ أحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى، فإنْ نَسِيَ أنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللهِ تَعَالَى في أوَّلِهِ، فَلْيَقُلْ: بسم اللهِ أوَّلَهُ                      وَآخِرَهُ   
“Jika kalian hendak makan , maka sebutlah nama Allah ta’ala (dengan ucapan bismillah), dan jika lupa menyebut nama Allah ta’ala pada awal makan, maka ucapkanlah Bismillahi awwalahu wa akhirohu.” (HR Tirmidzi nο 1858, Tirmidzi berkata: hadits hasan shahih).
3.    Makan dan Minum dengan Tangan Kanan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إذا أكل أحدكم فليأكل بيمينه و إذا شرب فليشرب بيمينه فإن الشيطان يأكل                بشماله و يشرب بشماله
“Jika kalian hendak makan, maka makanlah dengan tangan kanan. Jika hendak minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena sesungguhnya syaithan memakan dengan tangan kiri, minum dengan tangan kiri.” (HR Abu Daud nο 3776, dishahihkan oleh Syaikh Al Bany dalam Shohihul Jami’ nο 383).
4.    Janganlah makan dan minum dalam keadaan tidur
Sahabat Abu Zuhaifah Radhiallahu anhu meriwayatkan sebuah hadits, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, “Adapun aku tidaklah makan dalam keadaan tiduran.” (Shahih, HR Bukhari nο 5398).
5.    Hendaknya makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan
Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari.” (HR. Muslim, HR. Daud)

6.    Hendaknya menjilati jari jemarinya sebelum dicuci tangannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah seorang diantara kalian telah selesai makan maka janganlah ia mengusap tangannya hingga ia menjilatinya atau minta dijilati (oleh Isterinya, anaknya).” (HR. Bukhari Muslim)

7.    Apabila ada sesuatu dari makanan kita terjatuh, maka hendaknya dibersihkan bagian yang kotornya kemudian memakannya.
Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila ada sesuap makanan dari salah seorang diantara kalian terjatuh, maka hendaklah dia membersihkan bagiannya yang kotor, kemudian memakannya dan jangan meninggalkannya untuk syaitan.” (HR. Muslim, Abu Daud)

8.    Hendaknya tidak meniup pada makanan yang masih panas dan tidak memakannya hingga menjadi lebih dingin, hal ini berlaku pula pada minuman. Apabila hendak bernafas maka lakukanlah di luar gelas, dan ketika minum hendaknya menjadikan tiga kali tegukan.
Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.” (HR. At Tirmidzi)

9.    Makanlah secukupnya jangan terlalu kenyang dan jangan menyisakan makanan di dalam piring.
Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya.” (HR. Ahad, Ibnu Majah)

10. Makan memulai dengan yang letaknya terdekat kecuali bila macamnya berbeda maka boleh mengambil yang jauh.
Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai anak muda, sebutkanlah Nama Allah (Bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa-apa yang dekat denganmu.” (HR. Bukhari Muslim)

11. Hendaknya memulai makan dan minuman dalam suatu jamuan makan dengan mendahulukan (mempersilakan mengambil makanan terlebih dahulu) orang-orang yang lebih tua umurnya atau yang lebih memiliki derajat keutamaan.

12. Ketika makan hendaknya tidak melihat teman yang lain agar tidak terkesan mengawasi.

13. Hendaknya tidak melakukan sesuatu yang dalam pandangan manusia dianggap menjijikkan.

14. . Jika makan bersama orang miskin, maka hendaklah kita mendahulukan mereka.

15. Usahakan makan dan minum dengan duduk, jangan dalam keadaan berdiri.

Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
                             “Rasulullah saw melarang orang minum sambil berdiri.” (HR.Muslim)
16. Jangan makan dan minum sambil bersandar.

Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sabda Rasulullah, aku tidak pernah makan sambil bersandar.”

17. Jangan makan dan minum sambil berbicara atau untuk mainan, karena bisa tersedak atau batuk.

18. Makanlah sedikit demi sedikit jangan menjajalkan makanan ke mulut kita.

19. Hendaknya mengakhiri makan dengan pujian kepada Allah.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa telah selesai makan hendaknya dia berdo’a: “Alhamdulillaahilladzi ath’amani hadza wa razaqqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin. Niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Daud, Hadits Hasan)

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وََرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حوْلٍ مِنِّي وَ لاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.”
Atau bisa pula dengan doa berikut,

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَنْدًا كثِيراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيهِ غَيْرَ (مَكْفِيٍّ وَ لاَ) مُوَدَّعٍ وَ لاَ مُسْتَغْنَيً عَنْهُ رَبَّناَ
“Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidaklah dibutuhkan oleh Rabb kita.” (HR. Bukhari VI/214 dan Tirmidzi dengan lafalnya V/507)




C.   ETIKA MAKAN DAN MINUM
1.   ETIKA SEBELUM MAKAN
*      Makanan dan minumannya halal, bersih dari kotoran-kotoran haram, dan syubhat, kerana Allah Ta’ala berfirman,  “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian.” (Al-Baqarah:172).  Yang dimaksud rezeki yang baik ialah halal yang tidak ada kotoran di dalamnya. 
*      Ia meniatkan makanan dan minumannya untuk menguatkan ibadahnya kepada Allah Ta‘ala, agar ia diberi pahala kerana apa yang ia makan, dan ia minum. Sesuatu yang mubah jika diniatkan dengan baik, maka berubah statusnya menjadi ketaatan dan seorang Muslim diberi pahala kerananya. 
*      Ia mencuci kedua tangannya sebelum makan jika keduanya kotor, atau ia tidak dapat memastikan kebersihan keduanya. 
*      Ia meletakkan makanannya menyatu di atas tanah, dan tidak di atas meja makan, karena cara tersebut lebih dekat kepada sikap tawadlu’, dan karena ucapan Anas bin Malik ra, “Rasulullah saw. pernah makan di atas meja makan atau di piring.” (Diriwayatkan Al-Bukhari). 
*       Ia duduk dengan tawadlu dengan duduk berlutut, atau duduk di atas kedua tumitnya, atau menegakkan kaki kanannya dan ia duduk di atas kaki kirinya, seperti duduknya Rasulullah saw., karena Rasulullah saw. bersabda,  “Aku tidak makan dalam keadaan bersandar, karena aku seorang budak yang makan seperti makannya budak, dan aku duduk seperti duduknya budak.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
*      Menerima makanan yang ada, dan tidak mencacatnya, jika ia tertarik kepadanya maka ia memakannya, dan jika ia tidak tertarik kepadanya maka ia tidak memakannya, karena Abu Hurairah ra berkata, “Rasulullah saw. tidak pernah sekali pun mencacat makanan, jika beliau tertarik kepadanya maka beliau memakannya, dan jika beliau tidak tertarik kepadanya maka beliau meninggalkannya.” (Diriwayatkan Abu Daud).
*      Ia makan bersama orang lain, misalnya dengan tamu, atau istri, atau anak, atau pembantu, karena Rasulullah saw. bersabda,  “Berkumpullah kalian di makanan kalian niscaya kalian diberi keberkahan di dalamnya.” (Diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi yang men-shahih-kannya).
2.   ETIKA KETIKA SEDANG MAKAN
*      Memulai makan dengan mengucapkan basmalah, karena Rasulullah saw. bersabda,  “Jika salah seorang dari kalian makan, maka sebutlah nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa tidak menyebut nama Allah, maka hendaklah ia menyebut nama Allah Ta‘ala pada awalnya dan hendaklah ia berkata, Dengan nama Allah, sejak awal hingga akhir.” (Diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi yang men-shahih-kannya).
*      Mengakhiri makan dengan memuji Allah Ta‘ala, karena Rasulullah saw. bersabda,  “Barangsiapa makan makanan, dan berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang memberi makanan ini kepadaku, dan memberikannya kepadaku tanpa ada daya dan upaya dariku’, maka dosa-dosa masa lalunya diampuni.” (Muttafaq Alaih).
*      Ia makan dengan tiga jari tangan kanannya, mengecilkan suapan, mengunyah makanan dengan baik, makan dari makanan yang dekat dengannya (pinggir) dan tidak makan dari tengah piring, karena dalil-dalil berikut  Rasulullah saw. bersabda kepada Umar bin Salamah,
“Hai anak muda, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari makanan yang dekat denganmu (pinggir).” (Muttafaq Alaih).
“Keberkahan itu turun di tengah makanan. Maka oleh karena itu, makanlah dari pinggir-pinggirnya, dan janqan makan dari tengahnya.” (Muttafaq Alaih).
*      Mengunyah makanan dengan baik, menjilat piring makanannya sebelum mengelapnya dengan kain, atau mencucinya dengan air, karena dalil-dalil berikut:  Rasulullah saw. bersabda,  “Jika salah seorang dari kalian makan makanan, maka ia jangan membersihkan jari-jarinya sebelum ia menjilatnya.” (Diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi yang men-shahih-kannya).
Ucapan Jabir bin Abdullah ra bahwa Rasulullah saw. memerintahkan menjilat jari-jari dan piring. Beliau bersabda,  “Sesungguhnya kalian tidak mengetahui di makanan kalian yang mana keberkahan itu berada.” (Diriwayatkan Muslim).
*      Jika ada makanannya yang jatuh, ia mengambil dan memakannya, karena Rasulullah saw. bersabda,  “Jika sesuap makanan kalian jatuh, hendaklah ia mengambilnya, membuang kotoran daripadanya, kemudian memakan sesuap makanan tersebut, serta tidak membiarkannya dimakan syetan.” (Diriwayatkan Muslim).
*      Tidak meniup makanan yang masih panas, memakannya ketika telah dingin, tidak bernafas di air ketika minum, dan bernafas di luar air hingga tiga kali, karena dalil-dalil berikut:  Hadits Anas bin Malik ra berkata, “Rasulullah saw. bernafas di luar tempat minum hingga tiga kali.” (Muttafaq Alaih).  Hadits Abu Said Al-Khudri ra, bahwa Rasulullah saw. melarang bernafas di minuman. (Diriwayatkan At-Tirmidzi yang men-shahih-kannya).  Hadits lbnu Abbas ra bahwa Rasulullah saw. melarang bernafas di dalam minuman, atau meniup di dalamnya. (Diriwayatkan At-Tirmidzi yang men-shahih-kannya). 
*       Menghindari kenyang yang berlebih-lebihan, karena Rasulullah saw., bersabda,  “Anak Adam tidak mengisi tempat yang lebih buruk daripada perutnya. Anak Adam itu sudah cukup dengan beberapa suap yang menguatkan tulang punggungnya. Jika ia tidak mau (tidak cukup), maka dengan seperti makanan, dan dengan seperti minuman, dan sepertiga yang lain untuk dirinya.” (Diriwayatkan Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim. Hadits ini hasan).
*      Memberikan makanan atau minuman kepada orang yang paling tua, kemudian memutarnya kepada orang-orang yang berada di sebelah kanannya dan seterusnya, dan ia menjadi orang yang terakhir kali mendapatkan jatah minuman, karena dalil-dalil berikut:  Sabda Rasulullah saw.,  “Mulai dengan orang tua. Mulailah dengan orang tua.”  Maksudnya, mulailah dengan orang-orang tua.  Rasulullah saw. meminta izin kepada Ibnu Abbas untuk memberi makanan kepada orang-orang tua di sebelah kiri beliau, sebab Ibnu Abbas berada di sebelah kanan beliau, sedang orang-orang tua berada di sebelah kiri beliau. Permintaan izin Rasulullah saw. kepada Ibnu Abbas untuk memberikan makanan kepada orang-orang tua di sebelah kiri beliau itu menunjukkan bahwa orang yang paling berhak terhadap minuman ialah orang yang duduk di sebelah kanan.  Sabda Rasulullah saw.,  “Sebelah kanan, kemudian sebelah kanan.” (Muttafaq Alaib). “Pemberi minuman ialah orang yang paling akhir meminum.” 
*      Ia tidak memulai makan, atau minum, sedang di ruang pertemuannya terdapat orang yang lebih berhak memulainya, karena usia atau karena kelebihan kedudukannya, karena hal tersebut melanggar etika, dan menyebabkan pelakunya dicap rakus. Salah seorang penyair berkata,  Jika tangan-tangan dijulurkan kepada perbekalan,  Maka aku tidak buru-buru mendahului mereka,  sebab orang yang paling rakus ialah  orang yang paling buru-buru terhadap makanan.
*      Tidak memaksa teman atau tamunya dengan berkata kepadanya, ‘silakan makan’, namun ia harus makan dengan etis (santun) sesuai dengan kebutuhannya tanpa merasa malu-malu, atau memaksa diri malu-malu, sebab hal tersebut menyusahkan teman atau tamunya, dan termasuk riya’, padahal riya’ itu diharamkan.
*      Ramah terhadap temannya ketika makan bersama dengan tidak makan lebih banyak dari porsi temannya, apalagi jika makanan tidak banyak, karena makan banyak dalam kondisi seperti itu termasuk memakan hak (jatah) orang lain.
*      Tidak melihat teman-temannya ketika sedang makan, dan tidak melirik mereka, karena itu bisa membuat malu kepadanya. Ia harus menahan pandangannya terhadap wanita yang makan di sekitarnya, dan tidak mencuri-curi pandangan terhadap mereka, karena hal tersebut menyakiti mereka membuat mereka marah dan ia pun mendapat dosa karena perbuatannya tersebut.
*      Tidak mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dipandang tidak sopan oleh masyarakat setempat. Misalnya, ia tidak boleh mengibaskan tangannya di piring, tidak mendekatkan kepalanya ke piring ketika makan agar tidak ada sesuatu yang jatuh dari kepalanya ke piringnya, ketika mengambil roti dengan giginya ia tidak boleh mencelupkan sisanya di dalam piring, dan tidak boleh berkata jorok, sebab hal ini mengganggu salah satu temannya, dan mengganggu seorang Muslim itu haram hukumnya.
*      Jika ia makan bersama orang-orang miskin, ia harus mendahulukan orang miskin tersebut. Jika ia makan bersama saudara-saudaranya, ia tidak ada salahnya bercanda dengan mereka dalam batas-batas yang diperbolehkan. Jika ia makan bersama orang yang berkedudukan, maka ia harus santun, dan hormat terhadap mereka.
3.   ETIKA SETELAH MAKAN
*      Ia berhenti makan sebelum kenyang, karena meniru Rasulullah saw. agar ia tidak jatuh dalam kebinasaan, dan kegemukan yang menghilangkan kecerdasannya.
*      Ia menjilat tangannya, kemudian mengelapnya, atau mencucinya. Namun mencucinya lebih baik.
*      Ia mengambil makanan yang jatuh ketika ia makan, karena ada anjuran terhadap hal tersebut, dan karena itu adalah bagian dari syukur atas nikmat.
*      Membersihkan sisa-sisa makanan di gigi-giginya, dan berkumur untuk membersihkan mulutnya, karena dengan mulutnya itulah ia berdzikir kepada Allah Ta‘ala, berbicara dengan saudara-saudaranya, dan karena kebersihan mulut itu memperpanjang kesehatan gigi.
*      Memuji Allah Ta‘ala setelab ia makan, dan minum. Ketika ia minum susu, ia berkata, “Ya Allah, berkahilah apa yang Engkau berikan kepada kami, dan tambahilah rizki-Mu (kepada kami)”. Jika berbuka puasa di tempat orang, ia berkata, “Orang-orang yang mengerjakan puasa berbuka puasa di tempat kalian, orang-orang yang baik memakan makanan kalian, dan semoga para malaikat mendoakan kalian.